Skip to main content

Lesson IV: Adjectives and Adverbs


ADJECTIVES (KATA SIFAT)

Adjective (kata sifat) adalah kata yang berfungsi menerangkan kata benda, berupa orang, tempat, maupun benda. Ada dua kelompok besar kata sifat, yakni kata sifat pembatas dan kata sifat deskriptif.

Kata sifat pembatas (limiting adjective) adalah kata sifat yang berfungsi membatasi kata benda yang diterangkan, dalam hal kuantitas, jarak, kepemilikan, dan sebagainya.

Contoh:


Cardinal numbers
One, two, three, one hundred
Ordinal numbers
First, second, third, seventh
Possessive
My, your, his, her, our, their
Demonstrative
This, that, these, those
Quantity
Few, many, much, some, several
Articles
A, an, the



Kata sifat deskriptif adalah kata sifat yang mendeskripsikan warna, ukuran, atau kualitas orang atau benda, misalnya white, big, beautiful, etc.

Contoh:



Beautiful (cantik)
Expensive (mahal)
Large (luas)
Good (bagus)
Red (merah)
Friendly (ramah)
Interesting (menarik)
Handsome (tampan)
Important (penting)
Necessary (perlu)
Ugly (jelek)
Fat (gemuk)
Silent (tenang)
Etc.

Kedua macam kata sifat tersebut sama-sama menerangkan kata benda. Baik kata sifat deskriptif maupun kata sifat pembatas bisa dipakai sendiri-sendiri maupun bersama-sama.

Biasanya kata sifat digunakan di depan kata benda; misalnya (a beautiful girl, a red book, a white cat). Namun kata sifat juga bisa mengikuti linking verb (kata kerja penghubung); misalnya “Ms. Itha is friendly”.

Contoh lengkap nya adalah sebagai berikut:


v  Massive Douchebag is a handsome man.
v  Harry is a fat boy.
v  Handy English Shack’s is a good group.
v  We have complicated problems.
v  I met a beautiful slim girl yesterday.


ADVERBS (KATA KETERANGAN)

Adverb (kata keterangan) adalah kata yang menerangkan kata kerja (verb), kata sifat (adjective), maupun kata keterangan (adverb) lainya. Banyak kata sifat deskriptif bisa diubah menjadi kata keterangan dengan cara menambah keterangan –ly. Contoh:



Kata sifat (adjective)
Kata keterangan (adverb)
Bright (terang)
Brightly (dengan terang)
Careful (hati-hati)
Carefully (dengan hati-hati)
Slow (pelan/lambat)
Slowly (dengan pelan/lambat)
Peaceful (damai)
Peacefully (dengan damai)
Quiet (tenang)
Quietly (dengan tenang)

Contoh penggunaan kata sifat dan kata keterangan dalam kalimat.



v  Kata sifat: Queen is a quick runner.
v  Kata keterangan: Queen can run quickly.

v  Kata sifat: Johan is a careful worker.
v  Kata keterangan: Johan always works carefully.


Macam-macam adverbs (kata keterangan)

a.       Adverbs of Manner (Keterangan Cara)
Misalnya:
-          Beautifully (dengan indah)
-          Calmly (dengan tenang)
-          Quickly (dengan cepat)
-          Slowly (dengan lambat)
Contoh penggunaan dalam kalimat adalah sebagai berikut:
1.       Look. They are dancing beautifully.
2.       Dewi can speak english fluently.
3.       Jack drives his car carefully.

b.      Adverbs of Place and Direction (Keterangan Tempat dan Arah)
Misalnya:
-          West (barat)
-          East (timur)
-          In solo (di Solo)
-          From Yogya (dari Yogya)
Contoh penggunaan dalam kalimat adalah sebagai berikut:
1.       He is studying in the bedroom.
2.       They come from Yogya.
3.       Yogya is in the east of Purwarejo.

c.       Adverbs of Time (Keterangan Waktu)
Misalnya:
-          Ago (yang lalu): two days ago (dua hari lalu), two months ago (dua bulan lalu).
-          In the past (dahulu).
-          Since 2003 (sejak 2003).
-          Last year (tahun lalu).
-          From Monday to Thursday (dari Senin sampai Kamis).
Contoh penggunaan dalam kalimat adalah sebagai berikut:
1.       I went to Singapore last year.
2.       They go to school from Monday to Saturday.

d.      Adverbs of Frequency (Keseringan)
Misalnya:
-          Always (selalu)
-          Frequently (sering kali)
-          Hardly ever (hampir tidak)
-          Often (sering)
-          Sometimes (kadang-kadang)
-          Rarely (jarang)
-          Never (tidak pernah)
-          Usually (biasanya)
-          Occasionally (sekali-kali)

Di dalam kalimat, kata keterangan frekuensi biasanya diletakkan sebelum kata kerja utama. Bila ada kata kerja bantu, adverb of frequency diletakkan setelah kata kerja bantu (is, am, are, did, do, does, will, etc).
Contoh penggunaan dalam kalimat adalah sebagai berikut:
1.       He never comes late.
2.       Indra always consults his thesis to his supervisor.
3.       I rarely meet my old friends.

e.      Adverbs of Degree (Keterangan Derajat)
Misalnya:
-          Of course (tentu)
-          Rather (agak)
-          Really (sungguh)
-          Too (terlalu)
-          Very (sangat)
-          In fact (sebenarnya)
Contoh penggunaan dalam kalimat adalah sebagai berikut:
1.       You can dance very beautifully.
2.       This test is too difficult to do.
3.       I really need your help.

f.        Adverbs of Modality (Keterangan Kemungkinan)
Misalnya:
-          Likely (mungkin)
-          Possibly (mungkin)
-          Perhaps (mungkin/barangkali)
-          Maybe (mungkin/barangkali)
-          Probably (mungkin)
-          Unlikely (tak mungkin)
Contoh penggunaan dalam kalimat adalah sebagai berikut:
1.       Maybe she doesn’t like me.
2.       Perhaps she is talking about us.
3.       Probably she wants meet you. She often comes here but never talks anything.

Comments

Popular posts from this blog

Teori Sarang Laba-laba (Cobweb)

Sarang laba-laba (cobweb) merupakan salah satu penerapan analisa supply-demand untuk menjelaskan mengapa harga beberapa barang pertanian dan peternakan menunjukan fluktuasi tertentu dari musim ke musim. Salah satu sebab dari fluktuasi tersebut adalah adanya reaksi yang “terlambat” dari pihak produsen terhadap harga. Teori cobweb dibagi menjadi 3 kasus : Siklus yang mengarah pada fluktuasi yang jaraknya tetap (continuous fluctuation) Siklus yang mengarah pada titik keseimbangan (convergent fluctuation) Siklus yang mengarah pada eksploitasi harga (divergent fluctuation) Kasus 1 : Siklus yang mengarah pada fluktuasi yang jaraknya tetap Pada kondisi keseimbangan pasar (Qs = Qd), harga tomat sebesar Rp 100.000,- dan jumlah produksi 20 kg. Tetapi karena terjadi ledakan hama jumlah tomat yang ditawarkan di pasar turun menjadi 10 kg (Qt), hal ini mendorong kenaikan harga menjadi Rp 150.000,- (Pt). Ketika harga naik para produsen tomat berusaha menambah jumlah pro...

Teori Jean Baptiste Say (1767-1832)

J.B Say berasal dari Prancis. Seperti halnya Ricardo, J.B Say juga berasal dari kalangan pengusaha dan bukan akademis (lihat teori entrepreneur J.B Say dibawah). Jadi, J.B Say ini hobi mengembangkan teori-teori para ekonom sebelumnya dan terlebih lagi keterkaitannya dengan pengembangan teori-teori ini berlangsung pada waktu ia sudah memasuki usia senja, mendekati usia 50 tahun. FYI, J.B Say ini sangat memuja pemikiran-pemikiran nya Smith. Hasil kerjanya dirangkum kemudian kedalam bukunya Traite d’Economie Politique (1903). Apa yang sebenarnya dilakukan J.B Say ini sangat membantu dalam memahami pemikiran-pemikiran Smith dalam bukunya The Wealth of Nations , yang bahasanya relative sulit dicerna oleh orang awam. Nah, kontribusi terbesar apasih yang dilakukan J.B Say? Ternyata, kontribusi terbesar terhadap aliran klasik ialah pandanganya yang mengatakan bahwa setiap penawaran akan menciptakan permintaanya sendiri ( supply creates its own demand ). Pend...

Teori Adam Smith : Division of Labour (Pembagian Tenaga Kerja)

Dalam beberapa karya-karyanya, Adam Smith cukup banyak memberikan perhatian pada produktivitas tenaga kerja. Dari hasil pengamatanya yang cukup mendalam, Smith mengambil kesimpulan bahwa produktivitas tenaga kerja dapat ditingkatkan melalui pembagian kerja ( division of labour ). Pembagian kerja akan mendorong spesialisasi; orang akan memilih mengerjakan yang terbaik sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing. (Deliarnov, 2010. p. 36).   Adanya spesialisasi sejatinya dapat diartikan bahwa setiap orang tidak perlu menghasilkan setiap barang yang dibutuhkan secara sendiri-sendiri. Akan tetapi, hanya menghasilkan satu jenis barang saja. Kelebihan barang atas kebutuhan sendiri itu dipertukarkan (diperdagangkan) dipasar. (Deliarnov, 2010). Untuk lebih menjelaskan pendapat diatas, Smith memberikan contoh dampak pembagian tugas dalam pembuatan peniti. Jika tiap orang melakukan semua jenis pekerjaan sendiri-sendiri (termasuk didalam nya meluruskan kawat, memotongnya, me...