Skip to main content

Uang dan Inflasi

Hello ekonomuda! Mulai detik ini in syaaAllah web ini akan terus memberikan konten-konten seputar ekonomi didalamnya yang nantinya bisa kalian pergunakan buat sekedar iseng baca ataupun bisa buat pegangan materi kalian ya! ^^

oh iyaa ngomong-ngomong tentang web, hari ini gue akan update salah satu materi penting yang menurut gue lo sebagai bakal ahli ekonom harus tau dua unsur ini nih yaitu uang dan inflasi. Yakali masih gaktau 2 kata itu? Kuy langsung di download aja materinya disini bagi yang masih penasaran : 


oh iyaa sekedar nambahin aja nih materi ga lengkap tanpa soal, bener ga? kuy di download soal-soal dari kita! check disini : 


review sedikit jadi intinya sebenernya inflasi itu gak terus menerus membawa dampak buruk bagi perekonomian loh. Kok bisa? Iyaps ketika tingkat inflasi tersebut dikategorikan rendah dan cenderung stabil justru inflasi baik untuk perekonomian. Seperti yang dikatakan J. M. Keynes berikut ini. 

"Yang perlu dilakukan pemerintah adalah mengendalikan kendaraan kapitalis dan mengembalikanya kearah menuju kemakmuran. Bagaimana caranya? bukan dengan menurunkan harga upah tetapi dengan menjalankan kebijakan defisit dan melakukan pengeluaran untuk kerja publik yang akan menaikkan permintaan dan memulihkan kepercayaan".

Tapi ketika tingkat inflasi sudah membengkak dan enggak bisa dikontrol lagi justru itu akan mengakibatkan harcurnya sebuah perekonomian di negara tersebut karena harga komoditi tidak sama dengan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Apabila kejadian ini terus berlangsung hingga menyebabkan hyperinflasi dimana tingkat inflasi menjadi (>100% per hari) seperti tabel dibawah berikut akan menyebabkan nilai uang tidak menjadi apa apa bahkan di Jerman waktu tahun 1923 setelah dinyatakan kalah perang menyebabkan pemerintah harus membayar kondisi kekalahan dengan terus menerus melakukan seigniorage (penerimaan pmerintah karena proses pencetakan uang) yang kemudian terjadilah Hyperinflasi melanda negara tersebut uang seakan akan tidak ada nilainya untuk melakukan transaksi jual-beli. Sebaliknya uang digunakan untuk "menyalakan kompor", "menghias dinding rumah", dsb yang kalau kita baca teori fungsi uang itu sama sekali gak termasuk kan ya wkwk. Belum lagi pada tahun 1946 di Hungary yang tingkat inflasi nya mencapai 207% per hari nya! WOW coba dibayangkan berapa harga berubah per jam nya wkwk contoh nih di pagi hari pada hari senin kalian bisa beli 1 rumah mewah seharga £ 225.000 tapi katakanlah 2 hari kemudian kalian hanya bisa beli bean saja (pada tingkat harga yang sama). 



Mungkin, ketika kita mendengar kata "inflasi" kita akan langsung mengarah kepada salah satu negara di benua Afrika yaitu Zimbabwe. Yaps tahun 2007 Zimbabwe sempat mengalami hyperinflasi dimana tingkat inflasi mencapai 98% per harinya. Bayangkan, ketika kita memegang uang 1 trilliun di Indonesia kita mungkin bisa dibilang sebagai orang kaya ya wkwk tapi lain halnya di Zimbabwe. Mereka melakukan transaksi dengan menggunakan dollar Zimbabwe dan jumlahnya pun tidak sedikit, dan lagi inflasi menyebabkan tidak samanya jumlah komoditi dengan jumlah uang yang beredar. Jadi di Zimbabwe seseorang harus menggunakan "pesawat sederhana" untuk mengangkut uangnya untuk kemudian membeli barang (duhh pegel) wkwkwk. Kalau kalian liat gambar dibawah ini mungkin keren anak kecil di Zimbabwe membawa miliar dollar zimbabwe ya kan? atau kalian terpesona sama artis-artis yang punya dollar Zimbabwe? hehehe guys dollar Zimbabwe dihargai sebagai 1USD = 37.000.000.000.000 dollar Zimbabwe, so think again :)




Tapi sejak tahun 2009 (kalau gaksalah) pemerintah di Zimbabwe memulihkan keadaan perekonomianya dengan cara menukarkan 37 miliar dollar Zimbabwe dengan 1 USD. Lenin pernah berkata :

"Tidak ada cara yang lebih halus dan pasti untuk menjungkirbalikan basis masyarakat yang sudah ada selain merusak mata uang"

Meskipun Indonesia tidak terdaftar sebagai negara yang pernah mengalami inflasi parah (lihat tabel diatas) tapi sejatinya Indonesia pernah mengalami inflasi tertinggi loh yakni pada tingkar 77.63% saat terjadi krisis ekonomi tahun 1998 nah inflasi tersebut memicu perekonomian yang tidak stabil dan bahkan menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakatnya dengan terbuktinya PHK sebanyak 20JT jiwa yang menyebabkan jumlah pengangguran bertambah menjadi 50% dari seluruh penduduk Indonesia. Yuk mari kita melek akan inflasi ini dan ikut membantu memberantas inflasi dengan cara :
1. Membeli barang sesuai kebutuhan
2. Melakukan investasi
3. Mencintai produk dalam negeri

Semoga bermanfaat! ^^

Comments

Popular posts from this blog

Teori Sarang Laba-laba (Cobweb)

Sarang laba-laba (cobweb) merupakan salah satu penerapan analisa supply-demand untuk menjelaskan mengapa harga beberapa barang pertanian dan peternakan menunjukan fluktuasi tertentu dari musim ke musim. Salah satu sebab dari fluktuasi tersebut adalah adanya reaksi yang “terlambat” dari pihak produsen terhadap harga. Teori cobweb dibagi menjadi 3 kasus : Siklus yang mengarah pada fluktuasi yang jaraknya tetap (continuous fluctuation) Siklus yang mengarah pada titik keseimbangan (convergent fluctuation) Siklus yang mengarah pada eksploitasi harga (divergent fluctuation) Kasus 1 : Siklus yang mengarah pada fluktuasi yang jaraknya tetap Pada kondisi keseimbangan pasar (Qs = Qd), harga tomat sebesar Rp 100.000,- dan jumlah produksi 20 kg. Tetapi karena terjadi ledakan hama jumlah tomat yang ditawarkan di pasar turun menjadi 10 kg (Qt), hal ini mendorong kenaikan harga menjadi Rp 150.000,- (Pt). Ketika harga naik para produsen tomat berusaha menambah jumlah pro...

Teori Jean Baptiste Say (1767-1832)

J.B Say berasal dari Prancis. Seperti halnya Ricardo, J.B Say juga berasal dari kalangan pengusaha dan bukan akademis (lihat teori entrepreneur J.B Say dibawah). Jadi, J.B Say ini hobi mengembangkan teori-teori para ekonom sebelumnya dan terlebih lagi keterkaitannya dengan pengembangan teori-teori ini berlangsung pada waktu ia sudah memasuki usia senja, mendekati usia 50 tahun. FYI, J.B Say ini sangat memuja pemikiran-pemikiran nya Smith. Hasil kerjanya dirangkum kemudian kedalam bukunya Traite d’Economie Politique (1903). Apa yang sebenarnya dilakukan J.B Say ini sangat membantu dalam memahami pemikiran-pemikiran Smith dalam bukunya The Wealth of Nations , yang bahasanya relative sulit dicerna oleh orang awam. Nah, kontribusi terbesar apasih yang dilakukan J.B Say? Ternyata, kontribusi terbesar terhadap aliran klasik ialah pandanganya yang mengatakan bahwa setiap penawaran akan menciptakan permintaanya sendiri ( supply creates its own demand ). Pend...

Teori Adam Smith : Division of Labour (Pembagian Tenaga Kerja)

Dalam beberapa karya-karyanya, Adam Smith cukup banyak memberikan perhatian pada produktivitas tenaga kerja. Dari hasil pengamatanya yang cukup mendalam, Smith mengambil kesimpulan bahwa produktivitas tenaga kerja dapat ditingkatkan melalui pembagian kerja ( division of labour ). Pembagian kerja akan mendorong spesialisasi; orang akan memilih mengerjakan yang terbaik sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing. (Deliarnov, 2010. p. 36).   Adanya spesialisasi sejatinya dapat diartikan bahwa setiap orang tidak perlu menghasilkan setiap barang yang dibutuhkan secara sendiri-sendiri. Akan tetapi, hanya menghasilkan satu jenis barang saja. Kelebihan barang atas kebutuhan sendiri itu dipertukarkan (diperdagangkan) dipasar. (Deliarnov, 2010). Untuk lebih menjelaskan pendapat diatas, Smith memberikan contoh dampak pembagian tugas dalam pembuatan peniti. Jika tiap orang melakukan semua jenis pekerjaan sendiri-sendiri (termasuk didalam nya meluruskan kawat, memotongnya, me...