Skip to main content

Perbedaan Nilai Tukar dan Harga

Salam Ekonomuda! Setelah sekian lama kita ga nge pos (cie pasti nunggu update ya!) akhirnya kita bisa update lagi nih buat tulisan yang in syaaAllah bermanfaat buat kalian terutama penggemar dunia Ekonomi!

Oke, kali ini kita mau ngebahas tentang "harga" dan "nilai tukar". Well, secara kata pasti 99% dari kita tau lah ya apa itu "harga" dan apa itu "nilai tukar". Tanpa menjadi seorang Ekonom pun rasanya semua orang akrab dengan 2 kata tersebut, karena kita mungkin sering mengucapkan 2 kata tersebut ketika bertansaksi. Siapasih yang gapernah melakukan transaksi? Naif. Semuanya pasti pernah melakukan transaksi. Mulai dari pertukaran antara barang dengan barang, uang dengan barang, dsb (asal jangan pacar ya wkwk).  Namun apakah pengertian yang selama ini kita tahu sudah benar? benarkah demikian?

Well, sebenernya disini kita mau ngasih tau perbedaan yang mungkin kalian belum tau antara "harga" dengan "nilai tukar". Tapi sebelum itu, biar melengkapi ilmu, yuk disimak :

- Exchange Value (nilai tukar) : penisbatan pertukaran barang dengan barang lain secara umum, barang nya ga harus barang bener-bener barang. Bisa berupa uang ataupun jasa.
- Price : Harga adalah nilai tukar barang yang khusus dinisbatkan pada uang saja.

Simplenya sih gini, meskipun terlihat mirip diantara price dengan exchange value tapi sejatinya kalau seluruh harga barang bisa jadi akan membumbung tinggi pada saat yang bersamaan, kemudian bisa jadi pada waktu yang berbeda, seluruhnya bisa menjadi turun. Tetapi, pada saat yang sama mustahil bagi exchange value bisa naik dan turun secara bersamaan. Sebab, bisa aja terjadi harga-harga barang itu berubah, tetapi enggak membawa konsekuensi penambahan nilai tukar nya. Contohnya gini :



Jumlah Barang
Harga
Nilai Tukar
1 unit sepeda tipe Y
Rp. 700.000
1 Gr emas batangan
1 unit sepeda tipe Y
Rp. 650.000
1 Gr emas batangan
1 unit sepeda tipe Y
Rp. 800.000
1 Gr emas batangan
1 unit sepeda tipe Y
Rp. 550.000
1 Gr emas batangan
1 unit sepeda tipe Y
Rp. 500.000
1 Gr emas batangan


Di table itu jelas kan ya kalau harga 1 unit sepeda Y bisa naik turun tetapi nilai tukarnya tetap sama ya kan? Maksudnya sama ya 1 unit sepeda tadi sama dengan 1 Gr emas batangan. Yang jadi pertanyaan mungkin adalah mengapa bisa demikian?

Well, karena harga adalah nilai barang yang dinisbatkan kepada uang, sementara nilai tukar mata uang bisa mengalami FLUKTUASI, karena faktor inflasi. Berbeda dengan nilai tukar barang dengan barang yang lain.

Karena itu, sebenernya apa yang dimaksud harga adalah salah satu nilai barang. Lebih sederhana lagi, harga merupakan nilai barang yang dinisbatkan pada uang saja. Dengan demikian, saat harga merupakan salah satu nilai, maka pasti harga itu merupakan tolak ukur barang, apakah barang itu bernilai guna (utility) atau tidak (disutility). Harga juga merupakan standar bagi tingkat kegunaan barang tersebut ya.

Source : Abdurrahman, K.H. Hafidz. 2010. MUQODDIMAH SISTEM EKONOMI ISLAM. Bogor : Al Azhar.

Comments

Popular posts from this blog

Teori Sarang Laba-laba (Cobweb)

Sarang laba-laba (cobweb) merupakan salah satu penerapan analisa supply-demand untuk menjelaskan mengapa harga beberapa barang pertanian dan peternakan menunjukan fluktuasi tertentu dari musim ke musim. Salah satu sebab dari fluktuasi tersebut adalah adanya reaksi yang “terlambat” dari pihak produsen terhadap harga. Teori cobweb dibagi menjadi 3 kasus : Siklus yang mengarah pada fluktuasi yang jaraknya tetap (continuous fluctuation) Siklus yang mengarah pada titik keseimbangan (convergent fluctuation) Siklus yang mengarah pada eksploitasi harga (divergent fluctuation) Kasus 1 : Siklus yang mengarah pada fluktuasi yang jaraknya tetap Pada kondisi keseimbangan pasar (Qs = Qd), harga tomat sebesar Rp 100.000,- dan jumlah produksi 20 kg. Tetapi karena terjadi ledakan hama jumlah tomat yang ditawarkan di pasar turun menjadi 10 kg (Qt), hal ini mendorong kenaikan harga menjadi Rp 150.000,- (Pt). Ketika harga naik para produsen tomat berusaha menambah jumlah pro...

Teori Jean Baptiste Say (1767-1832)

J.B Say berasal dari Prancis. Seperti halnya Ricardo, J.B Say juga berasal dari kalangan pengusaha dan bukan akademis (lihat teori entrepreneur J.B Say dibawah). Jadi, J.B Say ini hobi mengembangkan teori-teori para ekonom sebelumnya dan terlebih lagi keterkaitannya dengan pengembangan teori-teori ini berlangsung pada waktu ia sudah memasuki usia senja, mendekati usia 50 tahun. FYI, J.B Say ini sangat memuja pemikiran-pemikiran nya Smith. Hasil kerjanya dirangkum kemudian kedalam bukunya Traite d’Economie Politique (1903). Apa yang sebenarnya dilakukan J.B Say ini sangat membantu dalam memahami pemikiran-pemikiran Smith dalam bukunya The Wealth of Nations , yang bahasanya relative sulit dicerna oleh orang awam. Nah, kontribusi terbesar apasih yang dilakukan J.B Say? Ternyata, kontribusi terbesar terhadap aliran klasik ialah pandanganya yang mengatakan bahwa setiap penawaran akan menciptakan permintaanya sendiri ( supply creates its own demand ). Pend...

Teori Adam Smith : Division of Labour (Pembagian Tenaga Kerja)

Dalam beberapa karya-karyanya, Adam Smith cukup banyak memberikan perhatian pada produktivitas tenaga kerja. Dari hasil pengamatanya yang cukup mendalam, Smith mengambil kesimpulan bahwa produktivitas tenaga kerja dapat ditingkatkan melalui pembagian kerja ( division of labour ). Pembagian kerja akan mendorong spesialisasi; orang akan memilih mengerjakan yang terbaik sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing. (Deliarnov, 2010. p. 36).   Adanya spesialisasi sejatinya dapat diartikan bahwa setiap orang tidak perlu menghasilkan setiap barang yang dibutuhkan secara sendiri-sendiri. Akan tetapi, hanya menghasilkan satu jenis barang saja. Kelebihan barang atas kebutuhan sendiri itu dipertukarkan (diperdagangkan) dipasar. (Deliarnov, 2010). Untuk lebih menjelaskan pendapat diatas, Smith memberikan contoh dampak pembagian tugas dalam pembuatan peniti. Jika tiap orang melakukan semua jenis pekerjaan sendiri-sendiri (termasuk didalam nya meluruskan kawat, memotongnya, me...