Sebelumnya, tulisan ini gue buat karena gue sempet
liat thread di salah satu aplikasi tanya-jawab
yang lumayan populer digunakan banyak orang di seluruh dunia dari beragam background pada zamannya bahkan sampai
saat ini pun aplikasinya masih lumayan populer.
Judul thread
itu “If
Indonesia is more developed than Bangladesh, then why is Indonesia’s currency lower
than Bangladesh (1 BDT = 169.41
IDR)” ?
Banyak orang-orang diluar orang Indonesia (foreign) yang bilang kalo sistem nilai
mata uang di Indonesia itu sedikit membingungkan. Pasalnya, yang kita semua
tahu dalam nominal Rupiah itu ,000- nya terlalu banyak, bukan? Makanya waktu
itu Ibu Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan RI once berencana untuk meng-cut 3 digit nol dibelakang setiap nominal
Rupiah. Misal: yang awalnya Rp. 1.000,00 jadi Rp. 1, Rp. 50.000,00 jadi cuma Rp.
50, dst. Kalau memang beneran kabar redenominasi ini kemudian dijalankan,
berarti Rp. 1 (yang tadinya Rp. 1.000) merupakan nilai nominal Rupiah terkecil.
Lalu, bagaimana ngebedain Rupiah (IDR) sama Taka
(BDT) dari segi nilainyaa?
Sekarang gini.. sebelum kita bandingin nilai IDR
sama BDT, take a look at this example:
Kita ambil uang Rp. 1.000,00 dari dompet kita. Lantas, barang apa aja yang bisa
kita beli? Banyaak cuy.. kita bisa beli sekantong permen, 2 gelas air mineral, dll.
Banyaaak khannn. Nah, bayangin kalo emang bener di redenominasi Rp. 1.000,00
jadi Rp. 1, dengan Rp. 1 pun kalian masih bisa beli banyak barang-barang tadi
yang gue sebutin sebelumnya. Nah ini si yang sempet ada dipikiran gue kalo 3
digit nol dibelakang Rupiah ,000- itu useless
zero atau sebenernya gaada artinya sama sekali. Kenapa? Sekarang coba lo pikir
ini baik-baik. Di USA, gaji rata-rata mereka itu 3.000-5.000 per bulan. Di India,
gaji rata-ratanya 10.000-15.000 per bulan, lalu di Aussie gaji rata-rata mereka
itu 2.500-4.000 per bulan. Di China, rata-rata gaji mereka 7.000-8.000 per
bulan. Sekarang gimana sama Indonesia? Gede cuy.. 3.000.000-5.000.000 per bulan
yang berarti negara-negara lain ngasih gaji mereka dalam ribuan tapi Indonesia
ngasih gajinya dalam juta. Kalo juta rupiah ini bener-bener “real” juta, terus
semua orang di seluruh dunia gampang aja pindah ke Indonesia buat jadi millionaire hahahaha.
Lalu, misal lu punya 1 juta (one million) Rupiah di dompet lu. Nah 1 jutanya lu diemin aja tuhh
di dalem dompet, tapi tetep lu belom bisa jadi milioner kan? Haha. Tau ga
kenapa? Karena, that’s NOT a real million. That 1.000.000 Rupiah itu cuma setara
1.000 Rupiah (hilangkan 3 digit nol dibelakang).
Kalau kita berbicara mengenai “useless zero” di mata yang Rupiah, ternyata ga cuma IDR aja lohh
yang punya useless zero, di negara lain
jugaa ada. Contohnya: Italy (Two useless
zero), Vietnam (Three useless zero),
Japan (Two useless zero).
Nah sekarang gimana kalo buat BDT alias Taka-nya
Bangladesh? Kalo kita liat daftar harga di Bangladesh, harga 1 gelas air
mineral = 5 BDT atau 2 gelas air mineral = 10 BDT.
Jadi, kalau IDR bener-bener di redenominasi dengan
menghilangkan 3 digit nol dibelakang, artinyaa “secara nyata” nilai Rupiah
lebih tinggi dibanding nilai BDT. Karena terbukti kalau di Indonesia, cuma
butuh Rp. 1 untuk beli 2 gelas air mineral sedangkan di Bangladesh butuh 10 BDT
buat beli 2 gelas air mineral. Jadi, kalo 10 BDT = 10 IDR, di Bangladesh cuma
dapet 2 gelas air mineral, di Indonesia bisa dapet 20 gelas air mineral.
Jadi kesimpulannya, Indonesia lebih maju dibanding Bangladesh
karena nilai mata uang Indonesia itu “secara real” jauh lebih berharga dibanding nilai mata uang Bangladesh.
Comments
Post a Comment
Komentar seputar pembelajaran sangat di hargai asal tidak mengandung unsur kekerasan.